Oktober 2016

Sungguh Menginspirasi!!... Apa yang Dilakukan Anak Ini Mampu Merubah Hati dan Pikiran Semua Orang
Sungguh Menginspirasi!!... Apa yang Dilakukan Anak Ini Mampu Merubah Hati dan Pikiran Semua Orang

Berpikir sebelum melakukan sesuatu adalah hal penting yang harus kita lakukan. Itu bertujuan untuk menghindari hal-hal negatif yang akan menimpa kita. Namun terkadang dengan seperti itu tidak jarang pikiran kita terkurung atau terbelenggu hanya untuk kepentingan diri sendiri, maksudnya kita hanya mementingkan diri kita sendiri dan tidak melihat keadaan yang terjadi di sekitar kita. 

Namun video singkat berdurasi 2 menit 06 menit di bawah ini mampu merubah hati dan pikiran kita semua yang menyaksikannya. Mengapa tidak video yang diperankan oleh seorang anak kecil yang masih duduk di sekolah dasar tersebut mampu menginspirasi kita semua, mampu menyadarkan kita semua bahwa kepentingan umum lebih penting dibandingkan dengan kepentingan dirinya sendiri.

 Video di bawah ini memperlihatkan keadaan jalanan di perkotaan yang sangat ricuh. Ketika itu cuaca sangat buruk, petir menggelegar mengisi angkasa. Langit pada saat itu nampak terlihat kelabu, hitamnya langit sudah jelas nampak terlihat. Langit seakan-akan siap mengguyurkan air yang ditampungnya menuju daratan. Suasana pada saat itu sangat menyeramkan terlebih lagi ditambah dengan angin yang bertiup sangat kencang tidak karuan, meliuk-liuk dan berlari-lari menerbangkan jemuran para warga dan menggoyangkan pohon-pohon yang ada di sekitar pada saat itu. Tidak lama dari itu terdengar suara petir yang sangat menggelegar, petir tersebut menyambar pohon besar sehingga membuat pohon tumbang dan jatuh menimpa jalan raya utama kota tersebut, bahkan pohon tersebut hampir saja mengenai lalu lintas yang ada di bawahnya.

Pohon yang jatuh tersambar petir tersebut sangat besar, panjangnya hampir menutupi jalanan. Bahkan untuk diangkat atau dipindahkan pun tidak cukup oleh satu orang atau dua orang saja. Pada saat itu lalu lintas menjadi macet total. Kendaraan-kendaraan tidak bisa melaju seperti biasanya karena terhalangi oleh pohon tersebut. Orang-orang pada saat itu tidak bisa melakukan apapun, mereka semua diam dan terduduk di dalam kursi mobilnya. Beberapa orang memiliki inisiatif untuk menelpon petugas keamanan serta polisi. Orang-orang yang menumpangi bus pada saat itu hanya melihat dengan tenang dari sofanya. Warga-warga yang ada di sekitar hanya diam, tidak memperhatikan dan berharap menunggu datangnya bantuan. 

Saat itu hujan mulai turun dengan sangat deras. Ketika semua orang tidak bisa melakukan apapun terlihat anak kecil yang masih menggunakan seragam sekolah dasarnya mendekati pohon. Tas yang digendongnya dilepaskan, anak tersebut mulai mendekati pohon tersebut, ia seakan-akan tidak mempedulikan hujan besar yang mengguyur tubuhnya. Kedua telapak tangannya digunakan dan ditempelkan ke pohon besar tersebut. Dengan perlahan ia mendorong pohon tersebut seorang diri. Hujan semakin deras, namun ia tetap kokoh pada pendiriannya untuk menyingkirkan pohon tersebut meskipun pohon tersebut tidak bergerak sedikit pun. 

Beberapa orang anak kemudian menghamipiri anak berseragam tersebut. Dengan senyuman polos di wajahnya mereka bersama-sama menyingkirkan pohon besar tersebut. Apa yang dilakukan oleh anak-anak tersebut mampu menyadarkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Satu persatu orang mulai mendekati anak tersebut dan membantunya, hingga pada akhirnya pohon pun bisa disingkirkan dan jalan raya kembali normal seperti sediakala.
Nah, sahabat mementingkan kepentngan umum dibandingkan dengan kepentingan pribadi adalah hal yang harus kita lakukan. Rela menolong orang yang membutuhkan adalah sifat yang harus kita miliki. Oleh sebab itulah, dimana pun dan kapanpun ketika ada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita maka kita harus siap dan bersedia untuk menolong mereka. Karena tidak ada kebahagiaan yang berarti selain kita membagi kebahagiaan kepada sesama. 


 Bagikan kisah ini kepada teman-teman anda agar mereka terinspirasi. 


via : http://ketahui.com

Jangan Sampai Tidak Tahu : Inilah 2 Kalimat yang Membuat Doa Segera Dikabulkan

Selain shalat, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh seorang hamba agar bisa dekat dengan Allah SWT adalah dengan berdoa. Selain itu berdoa merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang muslim ketika berharap sesuatu dari Allah SWT.


Akan tetapi manusia hanya mampu berusaha dan berdoa, sementara hasilnya tetap Allah SWT-lah yang menentukan. Sebab ada kalanya doa yang dimunajatkan begitu cepat dikabulkan, dan ada pula yang menunggu lama bahkan tidak kunjung dikabulkan.

Namun tahukah kamu bahwa ternyata ada dua kalimat yang bisa membuat doa segera dikabulkan ? Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Bachtiar Nasir bahwa kedua kalimat ini bukan hanya bisa membuat doa segera dikabulkan, namun juga dapat membantu menghadapi masalah kehidupan. Lantas apa sajakah kedua kalimat tersebut ? Berikut ulasan selengkapnya.

Dalam sebuah kajian yang diadakan di Masjid Baitul Ihsan yang berada di kawasan Bank Indonesia, Ustadz Bachtiar Nasir membeberkan dua kalimat pamungkas tersebut, dimana kalimat yang pertama adalah“Wa ilaahukum ilaahuw Waahidun laa ilaaha illa huwar rahmanurrahiim”


Dimana dalam kalimat ini terdapat kata Rahmaan dan Rahiim yang merupakan perwujudan dari sifat kasih sayang Allah kepada setiap hamba-hambaNya. Dimana pada saat itu Ustadz Bachtiar meminta para jamaah yang hadir untuk menghafalkan kalimat pendek tersebut dalam jangka waktu lima menit.

Beliau juga mengatakan bahwa kalimat tersebut dapat membantu dalam menghadapi masalah hidup yang sulit. Oleh sebab itu beliau menginstruksikan para jemaah untuk menghafal sedikit demi sedikit kalimat tersebut. Dan setelah dirasa cukup hapal, lalu Ustadz yang wajahnya sering tampil sebagai juri di acara pencarian Dai maupun Hafidz cilik ini kemudian membacakan kalimat pamungkas selanjutnya yaitu

“Alif Laam Miin, Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum”

Dimana secara garis besar kalimat ini berarti bahwa sesungguhnya kita meyakini bahwa Allah Maha Hidup dan berdiri sendiri tanpa adanya campur tangan yang lainnya. Dan kalimat ini merupakan kalimat awal dari surat Ali Imran yang sudah mahsyur dan mudah untuk dihapalkan.

Dan pada saat itu Ustadz Bachtiar meminta agar setiap jemaah membaca kembali kalimat-kalimat tersebut dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT. Selain itu beliau juga menganjurkan agar doa atau kalimat tersebut dibaca di awal doa agar Allah SWT mengijabah doa tersebut. Semoga bermanfaat.


Via : http://surga-tausiah.blogspot.co.id/

Luar Biasa !....Jarak 8.150 KM di Lalui Pria Ini Menuju ke Mekkah Dengan Menggunakan Sepeda. Apa Yang Terjadi
Ilustrasi

Tak ada alasan untuk menunda atau sekedar menunggu-nunggu jadwal yang tak pasti. Ketika kita ingin lebih dekat dengan Tuhan dan menjalankan ajaranNya, maka jalan menuju ke Mekkah akan segera dibukakan. Dengan kehendakNya, maka semua hal akan menjadi sangat mungkin untuk terjadi.
Hal inilah yang dilakukan oleh seorang muslim Tiongkok baru-baru ini, di mana dia menempuh perjalanan panjang dari negerinya menuju tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. Tentu akan sangat biasa dan bahkan tidak asing di telinga kita, jika seseorang atau sekelompok orang pergi menjalankan ibadah haji. Namun, bagaimana jika ternyata perjalanan panjang ini hanya dilakukan dengan menggunakan sebuah sepeda saja?
Mohammad, seorang pria muslim asal Tiongkok ini telah menempuh perjalanan panjang sejauh 8.150 kilometer dengan menggunakan sebuah sepeda. Dia mengayuh sepedanya dari kota kelahirannya Xinjiang, China, menuju Mekkah untuk menjalankan rukun Islam yang kelima tersebut. Sebuah tindakan yang sangat mengharukan, mengingat perjalanan yang sangat penjang dan beresiko tersebut dilakukannya sendiri selama berminggu-minggu yang panjang dan melelahkan. Meski tidak diketahui secara pasti penyebab dan alasan mengapa Mohammad menempuh perjalanan tersebut dengan menggunakan sepeda, namun tindakan ini tetap menjadi sebuah hal yang patut diapresiasi. Dengan kondisi yang cukup sulit tersebut, Mohammad telah berupaya dengan keras untuk bisa menjalankan ibadah haji ke Mekkah, bahkan meski secara terang-terangan pemerintah Tiongkok tidak pernah mendukung keberadaan komunitas muslim di negara China bagian Xinjiang tersebut.
Seperti diberitakan oleh media lokal di Saudi Arabia, Mohammad tiba di kota Kaif dan langsung disambut oleh komunitas pecinta sepeda di sana. Komunitas ini menemaninya selama berada di kota tersebut, dan bahkan secara khusus mereka mengantarkan pria tersebut ke kota Mekkah untuk menjalankan ibadah haji di sana. Meski telah menempuh perjalanan yang sangat panjang sebanyak ribuan kilometer, Mohammad terlihat sehat ketika tiba di kota tersebut, ia bahkan begitu antusias saat bertemu dengan komunitas pecinta sepeda di sana.
Nayef Al Rawas, seorang dari komunitas pecinta sepeda yang menyambutnya di kota Kaif bertutur bahwa mereka akan menemani Mohammad hingga ibadah haji dimulai. Dia juga mengajak dan mengenalkan Mohammad pada anggota komunitas pecinta sepeda lainnya di sana. Pertemuan tersebut menjadi sebuah momen yang menyenangkan bagi mereka, di mana satu dengan lainnya menjadi lebih dekat dan seperti memiliki saudara yang baru. Ini begitu menyenangkan, ujar Nayef menambahkan.
Mohammad begitu bersemangat untuk segera menjalankan ibadah haji di Mekkah, meski ia hanya membawa perlengkapan yang sangat sederhana untuk keperluan tersebut. Pria ini seolah tak kekurangan apapun di dalam perjalanannya yang panjang, tubuhnya tetap sehat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Ia bahkan terlihat sangat bahagia saat telah tiba di kota tujuannya tersebut, mengingat perjalanan panjang yang sangat menantang yang telah dilaluinya, maka sangat wajar jika reaksinya seperti itu. Baginya perjalanan ini adalah sebuah ibadah yang panjang, yang akan mendekatkannya kepada Sang Pencipta.
Kisah ini menjadi sebuah pelajaran yang penting dan sangat berharga, terlebih ketika kita berniat untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah haji. Meski berat dan berliku, namun akan selalu ada jalan menuju ke sana. Jalan yang dimudahkan dan dimungkinkan oleh Sang Pencipta. Jangan mudah menyerah dan tetaplah berupaya dengan sebaik mungkin untuk menuju ke Mekkah.
Semoga cerita ini memberikan manfaat 

Sumber : http://www.sipolos.com/menuju-ke-mekkah/

Apa Yang Terjadi? Si Buta Yang Miskin Mendapatkan Wanita Yang Sangat Cantik Jelita. [KISAH AJAIB]
Gambar iustrasi

Kisah ajaib ini, terjadi pada seorang buta lagi miskin yang dicampakkan oleh kaum wanita. Lalu dia berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Allah pun mengabulkan do’anya dengan gadis yang paling cantik di antara mereka. Kisah ini disebutkan oleh Syaikh Abdul ‘Aziz al-‘Aql dalam muhadarahnya yang berjudul Qashash wa ‘Ibar. Kisah nyata ini terjadi pada salah seorang kerabat Syaikh sendiri.
Syaikh Abdul Aziz mengatakan, “Diantara kisah yang pernah saya alami adalah seseorang dari famili saya yang hafal al-Qur’an, dan yang shalih. Saya mengenalnya dan kami mencintainya ketika kami masih kanak-kanak. Orang tadi ahli bersilaturahim dan selalu beristiqamah untuk taat kepada Allah. Dan dia adalah orang yang buta. Pada suatu hari, dia berkata kepada saya, “Hai anakku -waktu itu saya berumur 16 atau 17 tahun- kenapa kamu tidak menikah?” Saya jawab, “Hingga Allah memberi saya rizqi.” Dia berkata, “Wahai putraku, bersikap jujurlah kepada Allah, ketuklah pintu Allah, dan berharaplah, pintu kelapangan akan terbuka.” Kemudian dia berkata kepada saya, “Duduklah wahai putraku, aku akan menceritakan kepadamu, apa yang pernah aku alami dulu.”
Dia melanjutkan, “Saya dulu benar-benar miskin, ibu dan bapakku adalah orang miskin, kami semua sangat miskin, aku sendiri semenjak dilahirkan sudah menjadi orang yang buta, pendek dan papa. Segala sifat yang tidak disukai wanita ada padaku. Kemudian aku sangat menginginkan seorang wanita, akan tetapi kepada Allah aku tumpahkan seluruh keprihatinanku, karena dengan kondisiku yang seperti itu, akan sulit rasanya untuk mendapatkan seorang istri. Aku mendatangi ayahku kemudian mengatakan, “Wahai ayah, aku ingin menikah.” Maka ayahku mentertawakanku. Aku memahami bahwa tertawanya ayah adalah sebagai isyarat agar aku berputus asa dan melupakan keinginanku untuk menikah bahkan ayahku sempat mengatakan, “Apakah engkau gila nak? Siapa yang mau mengambilmu sebagai menantu? Pertama, kamu buta. Kedua, kita semua adalah orang yang sangat miskin. Sadarlah nak! Tidak ada jalan untuk itu.
Sebenarnya, dengan kata-katanya itu ayah telah membunuhku. Waktu itu aku berumur kira-kira 24 atau 25 tahun. Lalu akupun pergi menemui ibuku. Mengadukan perihalku, barangkali ia dapat membujuk ayahku. Hampir saja aku menangis, ketika ibuku juga mengucapkan kata-kata seperti yang diucapkan oleh ayah. Dia mengatakan, “Anakku, kamu akan nikah?! Apakah kamu tidak waras nak?! Siapa wanita yang mau sama kamu?! Darimana kamu mendapatkan harta?! Kamu tahu sendiri, bahwa kita semuanya ini sangat membutuhkan sedikit harta untuk bertahan hidup. Kemudian kamu juga jangan lupa, bahwa hutang kita telah menumpuk.” Aku tidak berputus asa, kuulangi lagi usahaku untuk memahamkan ayah dan ibuku. Akan tetapi sikap dan jawaban mereka tetap tidak berubah. Pada suatu malam, aku berkata, “Mengapa aku tidak mengadukan hal ini pada Tuhanku yang Maha Pengasih dan Penyayang? Mengapa aku merengek-rengek dihadapan ayah dan ibu yang memang tidak mampu melakukan apa-apa? Mengapa aku tidak mengetuk pintu ilahi yang Maha Kuasa dan Perkasa?” Lalu akupun shalat di akhir malam sebagaimana kebiasaanku. Aku mengangkat tangan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan aku katakan diantara do’aku, Ya Allah, ya Tuhanku, mereka mengatakan kalau aku miskin padahal Engkaulah yang membuat aku miskin. Mereka mengatakan kalau aku buta, padahal Engkaulah yang mengambil penglihatanku. Mereka mengatakan kalau aku adalah jelek dan buruk, padahal Engkaulah yang menciptakan aku. Ilahi, Tuhanku, Tuanku dan Penolongku, tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau, Engkau mengetahui apa yang ada di dalam jiwaku. Engkau mengetahui keinginanku untuk menikah, dan aku tidak ada daya dan upaya untuk itu. Ayah dan ibuku menyatakan tidak sanggup. Ya Allah, mereka memang tidak sanggup dan tidak mampu. Aku memahami kondisi mereka. Tetapi Engkau adalah Maha Mulia dan Perkasa yang tidak terkalahkan oleh apapun. Ilahi, kumohon satu rahmat dari rahmat-Mu. Wahai Tuhan yang Maha Mulia, Maha Pengasih dan Penyayang, berikanlah kepadaku dengan segera seorang istri yang penuh berkah, shalihah, dan cantik jelita. Yang menenangkan hatiku dan yang menyatukan jiwaku.
Aku berdo’a sementara kedua mataku, mengucurkan air mata dan hatiku menangis merendah di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena aku shalat malam di awal waktu, maka akupun mengantuk. Ketika aku tertidur, aku bermimpi seolah-olah aku berada di sebuah tempat yang sangat panas. Sepertinya ada kobaran api yang sangat dahsyat. Tidak lama setelah itu, aku melihat ada satu kemah yang turun dari langit. Kemah yang sangat indah mempesona, belum pernah aku melihat sebelumnya. Hingga kemah itupun turun di atasku dan memayungiku. Bersamaan dengan itu, ada hawa dingin yang aku tidak mampu menceritakannya karena benar-benar membawa sebuah kedamaian, hingga aku terbangun karena kedinginan setelah merasa kepanasan yang amat sangat. Aku terbangun dan perasaanku sangat senang dengan mimpi tersebut. Di pagi yang buta aku pergi menemui seorang alim yang dapat menafsiri mimpi.
Maka setelah aku ceritakan apa yang kualami dalam mimpi itu, seorang alim tersebut mengatakan kepadaku, “Hai anakku, engkau sudah menikah, jika tidak, mengapa kamu tidak menikah?” Maka saya katakan, “Tidak, demi Allah saya belum menikah.” Dia bertanya, “Mengapa engkau tidak menikah?” Kukatakan, “Demi Allah Ya Syaikh, seperti yang engkau ketahui, aku adalah seorang yang buta lagi miskin, dan buruk rupa.” Dia berkata, “Hai anakku, apakah tadi malam engkau telah mengetuk pintu Tuhan mu?” Kukatakan, “Ya, aku telah mengetuk pintu Tuhan ku.” Syaikh berkata, “Pergilah wahai putraku, perhatikanlah gadis yang paling cantik dalam benakmu dan pinanglah, karena pintu itu telah terbuka untukmu. Ambillah yang terbaik apa yang ada dalam dirimu dan jangan merasa rendah dengan mengatakan, “Aku adalah seorang yang buta, maka aku akan mencari wanita yang buta pula, jika tidak maka yang begini, dan yang begitu. Tetapi perhatikanlah gadis yang terbaik, karena pintu itu telah dibuka untukmu.”
Setelah aku berfikir dalam diriku, aku memilih gadis yang dikenal sebagai gadis yang paling cantik di daerah itu disamping memiliki nasab dan keluarga yang terhormat. Maka aku mendatangi ayah, kukatakan barangkali ayah mau pergi kepada mereka guna meminang gadis itu untukku. Ayah menolak dengan keras, lebih keras dari penolakannya yang pertama. Dia benar-benar menolak secara mentah-mentah mengingat rupaku yang buruk dan kemelaratanku, apalagi gadis yang kuinginkan adalah gadis yang paling cantik di negeri itu. Maka aku pergi sendiri. Aku bertamu kepada keluarga itu, mengucapkan salam kepada mereka dan mengatakan kepada orang tuanya, “Saya menginginkan Fulanah (maksudnya putrinya).” Dia menjawab, “Kamu menginginkan putriku?” Saya jawab, “Ya.” Maka dia menjawab, “Demi Allah, ahlan wasahlan, wahai putra Fulan, selamat datang wahai pembawa Al-Qur’an, demi Allah hai putraku, kami tidak mendapatkan laki-laki yang lebih baik darimu, akan tetapi aku berharap agar putriku mau menerimanya.” Kemudian ia pergi menuju putrinya dan mengatakan, “Wahai putriku, ini Fulan datang meminangmu. Memang dia buta akan tetapi dia hafal Al-Qur’an, dia menyimpan Al-Qur’an di dalam dadanya. Apabila engkau dapat merelakannya untukmu, maka tawakkallah kepada Allah.” Sang putripun menjawab, “Sesudahmu, tidak ada hal lain wahai ayah, kami bertawakkal kepada Allah.”
Selang sepekan setelah itu, wanita cantik itupun menjadi istri bagi si buta yang miskin dengan taufik Allah dan kemudahan dariNya karena keutamaan Al-Qur’an. Walhamdulillahirabbil ‘alamin.
Sumber: www.qiblati.com

Foto Karyawati Bank Sedang Kerja ini Mendadak Jadi Viral di Internet, Netizen Banyak yang Kagum. Kamu Mau Tahu Kenapa ?
Foto Karyawati Bank Sedang Kerja ini Mendadak Jadi Viral di Internet,
 Netizen Banyak yang Kagum. Kamu Mau Tahu Kenapa ?

Menjadi wanita karir memang harus siap menghadapi segala macam hambatan yang menghadang. Terkadang ada saja hal yang tidak bisa ditinggalkan demi pekerjaan, sehingga wanita karir harus memilih keduanya yang sangat penting itu.Seperti itulah kondisi yang saat ini di hadapi oleh seorang wanita  bernama Swati Chitalkar. Ia adalah seorang janda yang baru memiliki anak satu.
Karena suaminya yang menceraikannya, ia terpaksa harus bekerja demi putranya. Ia bekerja di sebuah perkantoran dalam bidang peminjaman uang.
Kini ia tengah dihadapi ujian yang berat, karena putranya sedang sakit demam sehingga ia tidak bisa menitipkan putranya ke siapa pun termasuk sanak saudaranya.
Ia juga tak bisa meninggalkan pekerjaannya untuk merawat putranya di rumah. Sehingga hal ini membuat Swati harus melakukan keduanya. Ia harus membawa putranya ke kantornya.
Sampai akhirnya foto Swati bersama putranya  diunggah ke media sosial Facebook dan kini menjadi viral.
Dalam foto tersebut tampak Swati sedang sibuk bekerja di atas meja kerjanya dan dibelakangnya terlihat ada bocah laki-laki yang terbaring di lantai tanpa menggunakan alas.
Bocah itu adalah putranya, yang sedang demam. Swati harus menjaga putranya dan sambil bekerja.
sumber : http://palingseru.com/101463/foto-karyawati-bank-sedang-kerja-ini-mendadak-jadi-viral-di-internet-netizen-banyak-yang-kagum-kamu-mau-tahu-kenapa

Foto Ini Jadi Viral, Anak ini Katanya Meninggal Gara-Gara Masukan Ujung Charger ke Mulut. Ternyata ini Fakta Dibalik Foto Tersebut

Foto Ini Jadi Viral, Anak ini Katanya Meninggal Gara-Gara Masukan Ujung Charger ke Mulut.

Ternyata ini Fakta Dibalik Foto Tersebut


Di media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah foto anak kecil yang digendong pria dewasa yang beredar luas.

Dalam keterangan foto dituliskan jika anak kecil itu meninggal gara-gara kesentrum. Anak kecil itu memasukan jung charger yang tersambung listrik ke dalam mulutnya.
Namun, foto itu sebelumnya pernah juga muncul di media sosial dengan keterangan yang berbeda. Sebelumnya dikatakan jika anak kecil itu meninggal akibat terkena peluru nyasar dari tembakan perayaan kemenangan pertandingan bola tim Iraq versus Iran.
Postingan yang lainnya lagi mengatakan beda lagi. Anak kecil itu dikatakan meninggal karena menjadi korban peperangan di Suriah.
Semuanya memang tidak memiliki kejelasan, sehingga tidak tahu pasti apakah bocah itu benar-benar meninggal atau hanya terkena penyakit tertentu.
Tapi, jika memang meninggal karena memasukan ujung charger ke mulutnya itu tidak mungkin. Karena jika kita pegang ujung charger yang tersambung listrik tidak akan tersentrum.
Jika pun ada isolator yang rusak, aliran listrik yang keluar pun tidak cukup besar hingga bisa membunuh seseorang.
Jadi, berita yang tersebar ini belum diketahui kebenarannya. [today.line.me]

Berada di Derah Ini Serasa Kamu Tinggal di Korea, Mau Tahu Apa Penyebabnya?
Berada di Derah Ini Serasa Kamu Tinggal di Korea, Mau Tahu Apa Penyebabnya?

Indonesia memang memiliki sejuta keindahan. Tak hanya itu, keunikannya juga menjadin ciri khas yang mungkin tak pernah dimiliki negara lainnya.

Seperti keunikan yang terdapat di daerah bagian tenggara Pulau Sulawesi, Sulawesi Tenggara ini, tepatnya di Kota Bau-bau. Disebut unik sendiri karena di daerah ini nyaris sama dengan Korea. Nah lho, bagaimana bisa? 

Kata “sama” disini maksudnya bukan dari suasana atau sistem bangunannya, melainkan bahasanya. 

Ya, dikutip Tribuntravel.com, penduduk Kota Bau-bau menggunakan bahasa Cia-cia yang penulisannya menggunakan aksara Korea. Huruf Hangeoul yang merupakan aksara Korea digunakan untuk penulisan bahasa Cia-cia karena penuturannya yang hampir sama.
Tak heran jika terdapat huruf Hangeoul yang tertulis di plang-plang, mulai dari plang sekolah hingga plang penanda jalan. 

Sementara itu, Chun Thai Yun, yang merupakan seorang professor Korea melakukan penelitian terhadap suku-suku dan bahasa yang ada di Bau-bau. Dan hasil penelitian menunjukkan, bahasa Cia-cia ternyata memiliki penuturan yang sama dengan huruf Hangeoul. 

Selanjutnya, peneliti dari Seoul National University tersebut mengajak Kota Bau-bau untuk menggunakan huruf Hangeoul sebagai huruf dari bahasa Cia-cia. Setelah sepakat untuk digunakan, huruf Hangeoul pun diajarkan di sekolah-sekolah di Kota Bau-bau. Oleh karena itu, daerah ini disebut sebagai negara Korea kedua. 


Sumber :  http://palingseru.com/107259/berada-di-derah-ini-serasa-kamu-tinggal-di-korea-mau-tahu-apa-penyebabnya

Wow !!!....Foto Ibu Ini Jadi Viral, Lewati Kerumuman Crosser yang Kesulitan Lewati Jalan di Hutan
Wow !!!....Foto Ibu Ini Jadi Viral, Lewati Kerumuman Crosser yang Kesulitan Lewati Jalan di Hutan

Natizen media sosial Facebook belum lama ini dihebohkan dengan postingan foto seorang ibu – ibu yang melewati kerumunan crosser dengan kondisi jalan yang becek , namun ibu ini tampak tak ada merasakan kesulitan apapun dengan motor yang dikendarainya itu.
Ibu – ibu yang menggunakan baju motif berwarna orange dan celana kain orange ini terlihat tengah membawa bocah cilik yang berdiri di bagian depan motor bebek yang dikendarai ibu itu. 

Dan satu hal yang membuat natizen heboh akan foto yang diunggah oleh salah satu pengguna akun Facebook itu ialah para crosser dinilai kalah dengan cara mengendarai ibu -ibu ini. Para crosser yang pada dasarnya merupakan kelompok orang – orang petualang dengan menggunakan motor cross lengkap dengan decker dan sepatu tinggi untuk melewati medan yang begitu ekstream ini sering menunjukan kemampuan yang luarbiasa ketika melewati medan yang berlumpur.

Namun sayangnya, dalam foto yang kini menjadi viral di internet itu ternyata kehebatan para crosser bisa dikalahkan dengan ibu – ibu yang hanya menggunakan motor bebek dan tak menggunakan peralatan lengkap seperti apa yang digunakan para crosser.
Crosser yang katanya bisa melewati medan buruk dengan jalanan yang becek dan berlumpur malah tampak saling bantu untuk menarik sebuah motor yang sepertinya terjebak dalam lumpur. 

Para crosser terlihat sedang saling berpegangan untuk menarik sebuah motor melintasi sebuah jalan penuh tanah itu. Sepertinya mereka sangat kesulitan untuk melaju di jalan yang diapit oleh pohon rindang.



 Sementara di sisi lain , terlihat seorang wanita tengah mengendarai motor bebek biasa tapi dirinya mampu melewati medan cross yang becek dan lumpur tanpa ada rasa kesulitan. Bahkan wanita itu tampak seperti tak punya hambatan apapun ketika melewati medan cross tersebut.




Foto tersebut pun disebarluaskan di akun Facebook roda2blog.com. Foto tersebut pun diberi keterangan jika kemampuan ibu – ibu itu lebih keren dibandingkan para crosser.
Masih ngremehin skill emak-emak naik motor, “Mesin aja digedein, klo disini gue jagonya” Balada Kawasaki KLX250 dipukul KO sama Yamaha Force 1. Foto: Mochamad Andrean Habibie” seperti itu keterangannya. 

Hingga pada akhirnya , foto tersebut menjadi viral di media sosial. Foto ini sudah 4.569 kali dibagikan dan mendapat 1.300 like dari netizen. 

Komentar para natizen pun terus bermunculan , seperti ini diantaranya :
Menot NdUt, liat aja tuh bro cara jemari kiri pegang hendel kopling mantap bener,kayanya dlu anak racing hhh
Agus Wahyu Erawan, Emak2 memang dahsyat! Ga di kota ga di hutan , mereka rajanya.
Arief Hanya Untukmu, Emak2 itu kan orang sana jadi dia tau medan area yg harus dia tempuh…. Heee
Ghozty Ghozty, Tuh emak pasti bilang, nih org pada ngapaiiinn yakk, pake baju Warna Warni, crlana panjang, sepatu boot, aye aje pake Sarung ama baju tidur + Sendal jepit. wajah si ibu menatap tampak kebingungan kyanya. Pada nagapaiinn itu
Hari Susanto RF, skill mengalahkan peralatan paling canggih sekalipun
Kuta Sudita, Ha..ha…, So… bukan alat yg menentukan keberhasilan tapi skil
Taufik Agus Purnomo, Yg trabas kebanyakan aksesoris… Hahaha
Bagaimana menurut komentar kamu ?

Via :  http://palingseru.com/107298/foto-ibu-ibu-ini-jadi-viral-lewati-kerumuman-crosser-yang-kesulitan-lewati-jalan-di-hutan


[Dahsyatnya Doa Orang Tua] : Kisah Haru Abdullah Bani’mah: Musibah yang Menyebabkanku Lumpuh
[Dahsyatnya Doa Orang Tua] : Kisah Haru Abdullah Bani’mah: Musibah yang Menyebabkanku Lumpuh  

Pada suatu hari ayahku datang kepadaku dan berkata tentang suatu hal yang aku perbuat. Yaitu sebuah perbuatan maksiat dan sebuah hal yang tidak diinginkan oleh setiap bapak terjadi pada anaknya, maka iapun berkata kepadaku, ” Engkau merokok?!”



Aku berkata kala itu, ”Demi Allah yang Mahaagung, aku tidaklah merokok !!”
Aku bersumpah atas nama Allah bahwa aku tidak merokok, namun aku lupa dengan apa yang disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:
الْكَبَائِرُ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَالْيَمِينُ الْغَمُوسُ
”Dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh nyawa (orang lain) dan sumpah ghamus.” (HR Bukhari)
Sumpah ghamus adalah sumpah yang di dalamnya ia berdusta dengan sengaja. Sumpah dusta tersebut menjerumuskan pelakunya ke dalam dosa dan berhak untuk diadzab di neraka. Sumpah dusta ini tiada baginya tebusan kecuali taubat yang sebenar-benarnya taubat. Wahai saudaraku, jika sumpah seorang pendusta tidak ada baginya tebusan melainkan dengan taubat yang benar, berapa banyakkah dari umat Islam sekarang ini yang berdusta dalam sumpahnya?
Kemudian — ketika itu — aku mengangkat suaraku di hadapan ayahku. Aku mempraktikkan sebuah pepatah ”Yakinkanlah mereka dengan suara yang keras” karena sesungguhnya ayahku tidak melihatku merokok secara langsung. Ia hanyalah mendengar tentangku saja. Aku telah mengangkat suaraku padahal Allah Ta’ala berfirman:
“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ”ah” dan janganlah kamu membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra: 23)
Subhanallah!! Kata “ah” saja merupakan kedurhakaan yang paling kecil yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah. Wahai saudaraku, bagaimanakah halnya tatkala engkau mengangkat suaramu? Tentunya perkataan yang keluar dari mulutmu itu lebih dari sekedar kata “ah”. Dan engkau telah membuat ayahmu marah, padahal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua.”
Sementara kematian datang seperti kilat, datang hanya di antara dua huruf saja (كن ‘kun’) jadilah maka jadilah. Allah Ta’ala hanya berkata ‘kun’ (jadilah), kata tersebut dapat mengangkat derajat suatu kaum atau merendahkan derajat kaum yang lain, memuliakan atau menghinakan suatu kaum, melapangkan atau menyempitkan rezeki suatu kaum, mematikan atau menghidupkan, dengan kata ‘kun’ saja…
Wahai saudaraku, bagaimana engkau dapat mendurhakai ayahmu atau ibumu jika engkau tidak mengetahui kapan engkau mati?
Ketika aku berkata kepadanya, “Demi Allah aku tidak merokok” dan aku mengangkat suaraku di hadapannya, jadilah suaraku itu lebih tinggi dari suaranya, padahal dia sangat yakin bahwa aku merokok. Lepaslah doa dari ayahku kepadaku, maka ia berkata: “Jika kamu berdusta, semoga Allah mematahkan lehermu.”
Sekiranya saja wahai saudaraku, aku meninggal seketika itu juga sungguh betapa meruginya aku, rugi kehidupanku semuanya. Aku layak mendapatkan api neraka, karena ridha Allah terdapat pada ridha orangtua dan marah Allah terdapat pada marah orangtua.
Baiklah wahai saudaraku…bagaimakah jika halnya aku tidak meninggal…namun tatkala aku kembali ke rumah lantas aku mendapati kedua orangtuaku itu yang lebih dahulu meninggal dunia? Atau seandainya salah seorang dari kalian telah membuat ayahnya murka lalu ia kembali dan mendapatinya telah menjadi mayat? Sekiranya anak yang meninggal dahulu mungkin orangtuanya masih bisa memaafkan kesalahannya. Tetapi jika ayahnya meninggal terlebih dahulu, siapa yang akan memaafkannya? Bagaimana ia bertemu Rabbnya kelak pada hari kiamat?
Keesokan harinya aku pergi ke laut untuk berenang bersama adikku dan teman-temanku. Selesai berenang di laut, kami pergi ke kolam renang dekat pantai. Kolam renang masih dalam keadaan tertutup. Teman-temanku hampir pulang. Aku tidak berputus asa dan melarang mereka pulang. Aku punya ide untuk memanjat pagar. Akhirnya teman-temanku senang dengan ideku. Kami memanjat pagar dan masuk ke kolam renang.
Kedalaman air kolam satu setengah meter dan ada pula yang tiga meter. Tinggiku saat itu seratus delapan puluh dua senti meter dalam keadaan sehat wal afiat. Saat itu aku terjun melompat ke kolam renang. Allah telah menetapkan “Jadilah Anda lumpuh” maka seketika itu juga aku lumpuh.
Dapatkah Anda membayangkan, berapakah waktu yang ditempuh saat aku terjun sampai aku lumpuh? Hanya hitungan detik. Aku bertanya kepadamu, bagaimana jika Allah memutuskan saat itu “Jadilah anda mati”? Jika aku mati saat itu, di mana tempatku? Di surga atau di neraka? Sebelumnya aku telah berbuat dosa dengan sumpah palsu, aku durhaka kepada orang tuaku dengan meninggikan suaraku di hadapan ayahku; aku terlambat shalat Shubuh padahal ayahku telah membangunkanku saat Shubuh tiba, tapi aku mengatakan “ya” dan setelah ayahku pergi aku tidur lagi sampai bangun kesiangan dan shalat terlambat. Padahal Allah berfirman,
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya…” (QS Al-Ma’un: 4-5)
Aku bergaul dengan teman-teman yang tidak baik. Jika aku meninggal saat itu, bukankah aku meninggal dalam keadaan su’ul khatimah (akhir yang buruk)? Allah Maha Penyayang, Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk bertaubat. Saat aku meluncur ke kolam renang, kepalaku membentur dasar kolam renang dan kudengar suara leher patah dengan jelas beberapa kali. Seketika itu juga aku lumpuh total tidak bisa menggerakkan badanku. Darah keluar dari hidungku. Aku juga tidak bisa berbicara. Teman-temanku dan adikku Haitsam yang ikut bersama kami tidak ada yang tahu kalau aku dalam keadaan sekarat. Ada seorang temanku yang curiga dan berkata kepada adikku bahwa aku belum juga muncul dari dasar kolam. Adikku menjawab, “Kakakku gemar menyelam, nanti juga akan muncul.” Kemudian adikku keluar dari kolam dan mengambil sebatang rokok dari saku bajunya dan menyalakan korek api untuk merokok menjauh dari kolam renang.
Aku sempat bertahan dan sadar sampai sekitar beberapa menit. Biasanya aku mampu menyelam selama dua sampai dua setengah menit. Tapi saat itu aku berjuang untuk bertahan hidup dan menahan nafas lebih dari tiga menit. Aku sempat mengeluarkan nafas agar gelembung udara di air bisa sampai di atas kolam dan terlihat oleh teman-temanku dan segera menolongku.
Dalam keadaan sadar tersebut terlihat di benakku rekaman film hidupku selama sembilan belas tahun. Sejak masa kecilku sampai aku mengalami musibah ini. Aku banyak melakukan kemaksiatan. Terakhir terlihat dalam film itu kejadian beberapa waktu yang lalu ketika aku bersedekah kepada ibu pemulung dan membelikan makanan untuknya. Ibu pemulung tersebut terharu dengan perbuatanku tersebut dan menengadahkan kedua tangannya mendoakanku. Selesai makan ibu itu menengadahkan kedua tangannya kembali dan mendoakanku kemudian pergi. Selesai melihat rekaman kejadian ibu pemulung tersebut, Allah lapangkan dadaku, maka aku teringat hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
” من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة ” رواه أبو داود
“Barangsiapa akhir ucapannya La ilaha illallah maka ia akan masuk surga.” (HR Abu Daud dan dimuat oleh Syaikh Albani dalam kitab Shahih Abu Daud )
Aku mengucapkan dua kalimat syahadat dengan menggerakkan bibirku. Setelah itu aku kemasukan air dan pingsan tak sadarkan diri dalam air. Adikku selesai merokok kembali ke kolam renang dan belum melihatku muncul dari dasar kolam. Ia lalu mencariku dan menemukanku pingsan dalam air. Segera ia mengangkatku dibantu teman-temanku. Ia berusaha mengeluarkan air dari perutku. Adikku melihat kepalaku dalam keadaan terbalik dan segera membawaku ke rumah sakit.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, salah seorang temanku membuat nafas buatan dari mulutnya ke mulutku. Aku sempat siuman dan mengatakan kepada adikku dan teman-temanku bahwa aku lumpuh. Aku berpesan agar adikku menelpon ke rumah, jika ibuku yang mengangkat telpon jangan beritahukan keadaanku tapi jika ayahku yang mengangkat telpon maka beritahukan kepadanya. Adikku menelpon ke rumah dan ayahku yang mengangkat telpon dan segera ayahku ke rumah sakit King Fahd. Tidak lama kemudian ibuku datang ke rumah sakit sambil menangis.
Setelah kejadian tersebut ayahku menyesal, menangis melihat penderitaanku. Aku tidaklah menyalahkan ayahku, aku menyalahkan diriku sendiri. Ini semua merupakan takdir Allah yang mesti aku terima dengan ridha dan berprasangka baik kepada Allah. Ayahku mendoakanku dengan kebaikan setelah kejadian tersebut “Allahu yakhtaru laka ath thayyib” “Semoga Allah memilihkan kebaikan untukmu”, “Allahu yakfika syarraka” “Semoga Allah mencukupimu dari keburukanmu” Ibuku mendoakanku “Semoga Allah mengganti teman-temanmu dengan teman-teman yang saleh.”

(Saat Hidayah Menyapa, Fariq Gasim Anuz, Daun Publishing, 2010)


Luar Biasa !!....Bebekal Restu Orang Tua, Pria Dengan Keterbatasan Fisik Ini Dulu Dianggap Pengemis, Sekarang Jadi Bos
Luar Biasa !!....Bebekal Restu Orang Tua, Pria Dengan Keterbatasan Fisik Ini
Dulu Dianggap Pengemis, Sekarang Jadi Bos  

Keterbatasan fisik bukan penghalang meraih kesuksesan. Paling tidak itulah yang tercermin pada Sugimun, pemilik tiga unit toko elektronik “Cahaya Baru”

Suatu ketika Sugimun pergi ke solo untuk membeli mobil. Ketika akan masuk ke sebuah shoowroom mobil, seorang karyawan menghampirinya dan mengulurkan uang recehan kepadanya. Diperlakukan seperti itu Sugimun segera menukas, “Oh, saya bukan pengemis, Mas. Saya cari mobil.”
Tentu saja si karyawan tersebut kaget dan cepat-cepat masuk ke dalam sambil menanggung malu.
Menurut Sugimun, si karyawan mengira dirinya seorang pengemis karena menggunakan kursi roda, “Waktu itu sopir saya sudah duluan masuk show room,” kenang Sugimun tersenyum.
Lelaki yang lahir tahu 1970, di dusun Mojopuro, Magetan, Jawa Timur ini adalah pemillik toko elektronik “Cahaya Baru” di kota trenggalek dan Magetan, Jawa Timur.
Bagi orang Trenggalek , Magetan dan sekitarnya, nama toko itu sudah tidak asing lagi. “Cahaya Baru” dikenal sebagai toko elektronik yang cukup besar. Omsetnya sudah mencapai 150 juta per bulan.
Sugimun memberi nama tokonya dengan “Cahaya Baru”, dengan dimaksudkan untuk mewakili sebuah harapan harapan baru bagi diri dan keluarganya,
Keberhasilan Sugimun seperti sekarang tidak lepas dari usaha dan doa ibunya. Maklum, selain sejak kecil cacat, Sugimun juga lahir dari keluarga miskin. Saking miskinnya, ia tidak sempat mengenyam pendidikan formal. “Sekolah TK saja enggak pernah,” kenangnya.
Perubahan kehidupan Sugimun berawal pada usia 19 tahun. Ketika itu, seorang aparat desa beberapa orang dari Dinas Sosial  datang ke rumahnya. Mereka mengajak Sugimun mengikuti program penyantunan dan rehabilitasi sosial dan penyandang cacat di Panti Sosial Bina Daksa (PSDB) “Suryatama” di kota Bangil, Jawa Timur. Ditempat tersebut Sugimun mengikuti bimbingan fisik, mental, serta pendidikan kejar Paket A.
“Pada awalnya, saya merasa rendah diri karena semua teman saya penyandang cacat memiliki pendidikan formal mulai dari SD, SMP bahkan ada yang lulusan SMA,” kenangnya. Sedangkan dirinya belum mengenal baca tulis.
Namun karena tekadnya untuk bangkit dan tidak ingin bergantung pada orang lain, rasa rendah diri itu dibuangnya jauh-jauh. Di Suryatama, ia belajar keterampilan elektronik seperti radio, sound system, kipas angin, televise, dan lain sebagainya.” Katanya.
Setelah dua tahun mengikuti program pelatihan, Sugimun kembali pulang kampung. Namun ia tidak punya aktivitas di desanya. Akhirnya ia mencoba mencari kerja di tempat usaha servis elektronik. Sayangnya, kebanyakan berujung pada penolakan. “Mungkin mereka menilai saya tidak cukup mampu bekerja dengan baik karena kondisi fisik seperti ini,” kenangnya,
Yang menyedihkan, seringkali ia disangka pengemis saat melamar pekerjaan. Ia baru bisa bekerja tatkala seorang teman di Kediri menerimanya sebagai karyawan sebuah bengkel elektronik. Namun karena suatu alasan, tidak sampai satu tahun, ia memutuskan untuk pulang kampung.
Ia pun mencoba melamar pekerjaan di kota kelahirannya. Lagi-lagi ia kembali mendapatkan penolakan, “Hal ini membawa saya pada kesimpulan bahwa saya harus membuka lapangan pekerjaan untuk bisa bekerja,” katanya.

Berbekal Restu sang Ibu

Dengan kondisi ekonomi yang serba sulit serta pengalaman yang ditolak berkali-kali membuat Sugimun nekad berusaha sendiri. Berbekal restu sang ibu, tahun 1992 ia menjual perhiasan emas milik ibunya senilai Rp. 15.000,-. Uang tersebut sebagian ia pakai untuk menyewa lapak emperan pasar sayur Magetan. Di tempat yang kecil itu, ia membuka usaha jasa servis elektronik dan menjual isi korek api. Dengan perlengkapan seadanya, setiap hari ia melayani pelanggannya.
Untuk menjalankan usahanya, Sugimun harus berjuang keras. Betapa tidak, jarak perjalanan dari rumah ketempat usahanya sangatlah jauh. Dari desanya yang terpencil, ia harus berjuang menempuh jarak satu kilometer untuk menuju ke tempat mangkal angkutan umum yang akan membawanya ke kiosnya. Belum lagi jarak menuju pasar sayur. Ditambah lagi naik-turun angkutan umum. Bagi orang fisiknya normal, hal itu bukan masalah. Namun bagi Sugimun yang kakinya layuh (lumpuh) akibat polio, terasa berat.
Usahanya itu juga terkadang ramai, terkadang sepi. “Namun, saya tetap yakin Allah Maha Adil, Pengasih dan Pemurah,”katanya.
Dengan penuh ketelatenan dan kesungguhan, Sugimun berusaha meraih kepercayaan para pelanggan, terutama dalam menepati janji. Ia berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Ia juga tidak pelit menjelaskan kepada pelanggannya tentang kerusakan dan onderdil yang harus dibutuhkan, termasuk harga dan kualitas onderdil yang bervariasi. “Ternyata dengan cara seperti itu kepercayaan bisa didapatkan,” katanya.
Kiosnya semakin sering dikunjungi orang. Berarti, kebutuhan akan onderdil elektronik juga meningkat.
Peluang inilah yang ia baca. Ia mulai menyisihkan uangnya untuk modal pembelian onderdil. sedikit demi sedikit ia juga melengkapi kiosnya dengan barang elektronik. Karena semakin lama barangnya kian banyak, akhirnya ia memberanikan diri membeli toko. “Alhamdulillah ramai,” jelasnya. Kini ia telah memiliki tiga unit toko.
Meski kini menjadi orang sukses, Sugimun tidak lupa terhadap keluarganya. Sebagai anak tertua dari delapan saudara, ia merasa bertanggung jawab atas eberlangsungan pendidikan adik-adiknya. Oleh karenanya, sebagian rezekinya ia gunakan untuk membantu biaya pendidikan tiga orang adiknya, ia mangajak mereka untuk membantu menjalankan toko elektroniknya. Ia berharap agar kelak, saudara-saudaranya yang lain mampu mandiri. “Saya bahagia bisa menyekolahkan ketiga adik saya hingga tamat SMU,” katanya.
Kebahagiaannya semakin lengkap ketika ia menemukan jodohnya bernama Nursiam. Perempuan yang ia nikahi itu kini memberinya tiga orang anak.
Selain itu, Sugimun juga membantu orang-orang di daerah sekitarnya. Ia tidak membantu dalam bentuk uang, melainkan berupa pemberian kesempatan pendidikan dan keterampilan. Ia membina beberapa yatim dan anak cacat agar memiliki berbagai keterampilan yang berguna bagi masa depan mereka kelak.
“Pengalaman masa lalu membuat saya sadar, bahwa pendidikan dan keterampilan sangat berguna bagi orang-orang seperti saya,” katanya sambil tersenyum. Ada tiga anak yatim cacat yang kini ia asuh. Tidak banyak memang, tetapi paling tidak, ia telah berbuat sesuatu untuk sesamanya.
Satu hal yang ia syukuri, ia hanya cacat fisik, bukan cacat rohani. Cacat fisik yang ia alami tidak membuatnya jatuh terpuruk mengharap belas kasih orang lain, melainkan sebagai pelecut semangat untuk menggapai cita-cita mandiri. Kini, meski ia secara fisik tidak sempurna, tetapi ia mampu berbuat lebih. Melebihi dari apa yang bisa dilakukan oleh orang normal. “Ini semua rahasia Allah, bahwa orang cacat seperti saya, diberi kemampuan untuk membantu orang lain,” katanya.
(Suara Hidayatullah, Edisi 1/XXVI/Mei 2013/Jumadil Ahir/1434)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.