Mei 2017




Imsaaak...!!! Imsaak....!!!, seruan ini sering kita dengar ketika di bulan suci Ramadhan. Sudah bisa ditebak bahwa ANDA akan segera berhenti dari segala aktivitas makan dan minum. betul khan...?? bahkan mungkin ada yang punya pengalaman terlambat bangun sahur, baru sesuap dua suap tiba-tiba terdengar seruan tersebut dan anda bergegas menghentikan aktivitas tersebut. Memang salah satu perkara penting di Bulan suci Ramadhan adalah perkara "IMSAK" yaitu suatu pertanda awal melaksanakan ibadah puasa atau pertanda larangan untuk makan dan minum. Di Indonesia khususnya, selebaran tentang jadwal waktu sholat di bulan Ramadhan, di dalamnya ada satu kolom yang dikhususkan untuk penentuan waktu IMSAK. Rentang waktunya dengan sholat subuh bisa bervariasi di setiap daerah, tetapi yang umum rata-rata rentang waktunya dengan sholat subuh adalah 10 menit. Pertanyaannya adalah apakah memang "IMSAK" itu syariatnya demikian? untuk menjawab pertanyaan ini mungkin penjelasan di bawah ini (yang saya kutip dari muslim.or.id) dapat memberikan wawasan untuk kita semua agar lebih memahami tentang perkara "imsak" ini



Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz pernah menjabat sebagai ketua Al Lajnah Ad Daimah (Komisi fatwa di Saudi Arabia) pernah ditanya, “Beberapa organisasi dan yayasan membagi-bagikan Jadwal Imsakiyah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Jadwal ini khusus berisi waktu-waktu shalat. Namun dalam jadwal tersebut ditetapkan bahwa waktu imsak (menahan diri dari makan dan minum, -pen) adalah 15 menit sebelum adzan shubuh. Apakah seperti ini memiliki dasar dalam ajaran Islam?”

Syaikh rahimahullah menjawab:
Saya tidak mengetahui adanya dalil tentang penetapan waktu imsak 15 menit sebelum adzan shubuh. Bahkan yang sesuai dengan dalil Al Qur’an dan As Sunnah, imsak (yaitu menahan diri dari makan dan minum, -pen) adalah mulai terbitnya fajar (masuknya waktu shubuh). Dasarnya firman Allah Ta’ala,


وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ 


“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (Qs. Al Baqarah: 187)

Juga dasarnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الفَجْرُ فَجْرَانِ ، فَجْرٌ يُحْرَمُ الطَّعَامُ وَتَحِلُّ فِيْهِ الصَّلاَةُ ، وَفَجْرٌ تُحْرَمُ فِيْهِ الصَّلاَةُ (أَيْ صَلاَةُ الصُّبْحِ) وَيَحِلُّ فِيْهِ الطَّعَامُ

“Fajar ada dua macam: [Pertama] fajar diharamkan untuk makan dan dihalalkan untuk shalat (yaitu fajar shodiq, fajar masuknya waktu shubuh, -pen) dan [Kedua] fajar yang diharamkan untuk shalat (yaitu shalat shubuh) dan dihalalkan untuk makan (yaitu fajar kadzib, fajar yang muncul sebelum fajar shodiq, -pen).” (Diriwayatakan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro no. 8024 dalam “Puasa”, Bab “Waktu yang diharamkan untuk makan bagi orang yang berpuasa” dan Ad Daruquthni dalam “Puasa”, Bab “Waktu makan sahur” no. 2154. Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim mengeluarkan hadits ini dan keduanya menshahihkannya sebagaimana terdapat dalam Bulughul Marom)

Dasarnya lagi adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ

“Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari no. 623 dalam Adzan, Bab “Adzan sebelum shubuh” dan Muslim no. 1092, dalam Puasa, Bab “Penjelasan bahwa mulainya berpuasa adalah mulai dari terbitnya fajar”). Seorang periwayat hadits ini mengatakan bahwa Ibnu Ummi Maktum adalah seorang yang buta dan beliau tidaklah mengumandangkan adzan sampai ada yang memberitahukan padanya “Waktu shubuh telah tiba, waktu shubuh telah tiba.”
Hanya Allah lah yang memberi taufik.
Disadur dari Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 15/281-282, Mawqi’ Al Ifta’, Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal Sumber: https://muslim.or.id/1290-kekeliruan-pensyariatan-waktu-imsak.html


Dalam sebuah tausyiah yang di sampaikan oleh Ust. Adi Hidayat LC, bahwa "Imsak" adalah istilah lain dari puasa itu sendiri yang artinya menahan diri. Dalam berbagai kitab fikih manapun tentang puasa ini disebutkan "Asshaumu", "Asshiyaamu", "Fil-lighoti", "Al-imsyak". Nah posisi atau waktu imsak itu sendiri TERNYATA berada ketika azan subuh dikumandangkan. Pada saat itulah aktivitas makan dan minum dihentikan sama sekali. Terus apa dong nama/istilah sebelum subuh?. Sebelum azan subuh itu di istilahkan dengan "Tanbiiun" atau peringatan, artinya bahwa selama jedah 10 menit seperti yang ada di selebaran jadwal puasa ramadhan selama ini, bisa melakukan aktivitas makan dan minum sampai azan subuh dikumandangkan. Di zaman Rasulullah, Azan shubuh dikumandangkan dua kali, yang pertama oleh Bilal r.a., dan azan kedua dikumandangkan oleh Ibnu Ummi Maktum ra. Rentang waktu antara azan pertama dan kedua, Abdullah bin Mas'ud ra., akan membacakan 50 ayat alquran. Orang-orang dan para sahabat di zaman Rasulullah SAW sudah maklum bahwa berakhirnya bacaan Abdullah Bin Mas'ud ra., ini menandakan bahwa sebentar lagi akan masuk fajar/shubuh, maka muncul-lah seruan "Tanbiiun....Tanbiiun" atau peringatan kepada kaum muslimin untuk mempercepat atau menyelesaikan waktu sahurnya. Jadi, jedah waktu 10 menit seperti yang ada di jadwal Ramadhan saat ini dapat dimanfaatkan untuk merampungkan aktivitas makan dan minum sekaligus peringatan untuk lebih berhati2 memasuki waktu Imsak/puasa atau menjelang azan Shubuh, bukan menghentikan secara total aktivitas makan dan minum seperti yang kita pahami selama ini. Catatan tambahan bahwa termasuk dalam sunah Rasulullah SAW dalam pelaksanaan sahur adalah "mengakhirkan sahur" hal ini berdasarkan hadist-hadist shahih yang diriwayatkan beliau. Sangat berbeda dengan dengan kebiasaan kebanyakan kaum muslimin yang mendahulukan waktu sahur jauh dari fajar shadiq. Hal ini bertentangan dengan amalan mulia yang dituntunkan Rasulullah SAW dalam hadist-hadist yang shahih. Salah satu hadist tersebut di antaranya yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dari sahabat Sahl Bin Sa'd ra, berkata:

كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ تَكُونَ سُرْعَتِي أنْ أدْرِكَ السُّجُودَ مَعَ رَسُولِ اللهِ


Artinya : "Saya pernah makan sahur dengan keluarga saya, kemudian saya bersegera untuk mendapatkan sujud bersama Rasulullah SAW" (H.R. Bukhari, dalam Kitabush Shaum bab 18, hadist no. 1920).

Dari sejumlah penjelasan di atas, ada sejumlah catatan; 1). Kata "Imsak" adalah istilah lain dari shaum atau puasa itu sendiri yaitu "menahan diri" termasuk disini adalah menahan/berhenti dari aktivitas makan dan minum di waktu sahur. 2) Waktu "Imsak" tiba adalah ketika azan untuk sholat subuh dikumandangkan. 3) pengertian "Imsak" yang berkembang di masyarakat sudah sesuai dengan pengertian pada point 1 hal ini dibuktikan ketika ada pengumuman imsak melalui radio/masjid-masjid, kita akan berhenti dari aktivitas santap sahur, namun dari segi waktu bertentangan dengan point 2 (ini kerancuan pertama). 4) jika sebagian masyarakat ada yang berpendapat bahwa waktu imsak diselebaran yang ada saat ini sebagai peringatan dan masih bisa menyelesaikan santap sahur, maka anggapan tersebut benar namun menggunakan istilah yang kurang tepat, lihat point 1 (ini kerancuan kedua).  Semoga bisa memberikan pencerahan buat kita semua. (Jenisaja.pen)

Wallahu a'lam.  

Video tausyiah ust. Adi Hidayat tersebut dapat anda tonton DISINI


TOLONG BAGIKAN kepada keluarga, sahabat, atau teman2 di grup ANDA jika menurut ANDA artikel ini memberikan manfaat bagi MEREKA khususnya yang menjalankan Ibadah Puasa.


Opini Bangsa - Beragam cara pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk menumbuhkan semangat berinfaq, salah satunya seperti yang dilakukan sebuah Masjid di kawasan Jebres Solo Jawa Tengah.

Salah seorang Jamaah Masjid bernama Sugeng Riyanto mengungkapkan bahwa sejak kotak infaq (kencleng) diubah bentuknya menjadi seperti Nisan Kuburan, perolehan infaq naik.
"Sejak kotak amal di masjidku diganti berbentuk kijing/nisan, grafik infak jumatanya naik terus" di akun facebook pribadinya, sabtu (6/5/2017)
Sugeng juga memperlihatkan foto kotak infak di masjidnya yang berbentuk seperti NIsan Kuburan dengan tulisan KOTAK AMAL
Status Sugeng tersebut langsung menarik perhatian para nitizen. sebagian besar memuji ide pihak DKM yang berhasil meningkatkan kesadaran jamaah masjid untuk beramal 
"Kretaif idenya. itu nisan membuat jadi ingat terus kalau didunia hanya sementara. lalu ....infaq yang banyak. buat sangu" komentar nitizen bernama Hidayati. [opinibangsa.id/imi]


Kita sepakat bahwa orang cerdas adalah orang yang memiliki kemampuan lebih dalam hal pengetahuan, ketrampilan maupun pskologis/emosi. Tetapi inilah kriteria cerdas menurut Rasulullah SAW?

Cerdas menurut Rasulullah SAW hanya satu yaitu "Banyak Mengingat Mati/Kematian" Rasulullah saw bersabda



أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Artinya : “Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas (yang sesungguhnya, pent).” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan dinyatakan shahih oleh syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam Irwa’ul Gholiil no.682)

Hadist lainnya, Rasulullah saw bersabda: 
 أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَادِمِ اللَّذَاتِ

“Perbanyaklah mengingat penghancur segala kelezatan (dunia). Yakni kematian.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan An-Nasa’i. Dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban).

Sepertinya mesti re-orientasi ulang nih tentang pengertian orang cerdas. Bagikan jika menurut anda artikel ini bermanfaat.

Ilustrasi
Sahabat sekalian yang saya banggakan, mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa di rumah kita sebenarnya ada setan yang selalu mengambil kesempatan untuk menghuni kediaman kita. Setan tersebut namanya "Daasim". Jangan dianggap remeh setan ini, karena sangat berbahaya jika dia berada dan tinggal di rumah kita. Sejumlah hal buruk yang ditimbulkan oleh setan ini adalah Pertama mendorong timbulnya cekcok/permusuhan dalam keluarga; kedua ikut menyantap setiap makanan dan minuman yang tersaji di rumah ketika yang memakannya tidak berdoa, ketiga menempati ruang-ruang/kamar kosong ketika penghuninya meninggalkan ruangan tersebut walaupun dalam waktu yang singkat. Seram juga ya...., tetapi sahabat sekalian yang saya banggakan, tidak perlu khawatir caranya sederhana yaitu dengan banyak mengingat Allah. Misalnya ketika kita masuk rumah ucapkanlah SALAM, walau tidak ada seorangpun di dalam rumah, karena ketika kita mengucapkan salam, maka syetan "Dasim" yang telah ada di dalam rumah akan mengatakan kepada teman-temannya bahwa "kita tidak mempunyai tempat/bagian di rumah ini", maka setan "Dasim" dan kawanannya pun akan keluar dari rumah. Demikian halnya ketika akan masuk di dalam kamar sedapat mungkin ucapkan salam. Mungkin anda bergumam banyak sekali yang harus di ucapkan berulang kali, tetapi saudaraku minimal hal tersebut melatih lisan kita untuk ucapan-ucapan yang baik.

Ketika makan atau minum pun juga demikian. Minimal membaca basmallah, maka syetan Dasim akan memberitahu temannya bahwa "tidak ada bagian untuk kita pada makanan atau minuman ini". Bahkan ketika kita lupa membaca doa makan atau basmallah kemudian kita teringat sewaktu kita sedang makan, kemudian kita membaca "Bismillahi awwaluhu wa akhirhu" maka makanan dan minuman yang telah dimakan/minum oleh Dasim dan kawan-kawannya akan dimuntahkan.

Oleh karena itu, perbanyaklah mengingat Allah, minimal mengucapkan "Basmalah" ketika memulai sesuatu" sebagai salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena setidaknya hal tersebut bisa memberikan manfaat kepada kita khususnya ketika kita sedang berada di rumah.  Wallahu a'lam.

disusun oleh : jenisaja (disarikan dari tausyiah ust. Adi Hidayat)


Baca Juga : Jangan Sampai Tidak Tahu : Inilah 2 Kalimat yang Membuat Doa Segera Dikabulkan

Tanah haram (Makkah dan Madinah) adalah tempat yang dimuliakan oleh Allah. Di antara kemuliaannya adalah pelipatgandaan pahala shalat di masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Khusus untuk tanah haram di Makkah, kita ketahui bahwa pahala shalat di Masjidil Haram adalah 100.000 kali dari shalat di masjid lainnya.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173.)

Hadist ini sudah sering kita dengar di pengajian-pengajian, dan yang sering di sampaikan adalah pada saat acara manasik haji dan umroh. Apa yang ada dalam benak anda terhadap hadist tersebut? mungkin kagum dengan kebesaran Allah SWT yang telah memuliakan tanah Haram atau mungkin ada yang biasa saja karena sering di dengar.

Tetapi ulasan berikut ini bisa mengubah persepsi atau rasa kekaguman anda tentang hadist ini...Penasaran khan!!!

Baik kita mulai. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya. Hadist ini bersifat umum dan tidak mengkhususkan sholat tertentu, yang bisa dipahami adalah 1 sholat sunat apa saja yang dilakukan di Masjidil Haram lebih utama dari pada 100.000 sholat sunat di masjid lainnya. Melaksanakan 1 waktu sholat fardhu Isya, subuh, zhuhur, ashar, atau magrib di Masjidil Haram lebih utama dari pada 100.000 kali sholat fardhu Isya, subuh, zhuhur, ashar, atau magrib di masjid lainnya.

Jika memang demikian maksudnya (wallahu a'lam), maka selanjutnya kita menyoroti pahala 100.000x. Sebuah Ilustrasi bahwa dalam waktu 24 jam, sholat Subuh hanya dilaksanakan sekali. artinya bahwa jika waktu sholat subuh yang dimaksud tersebut di dirikan di Masjidil Haram, maka diperlukan 100.000 kali mendirikan sholat subuh di masjid yang lain (kecuali Masjid Nabawi). Mengingat sholat subuh hanya sekali dalam 24 jam, maka diperlukan waktu 100.000 hari sholat di masjid lainnya untuk menyamai sekali sholat subuh di Masjidil Haram.

Inilah closing statementnya "100.000 hari, jika dikonversi ke tahun (365 hari) maka hasilnya kurang sedikit dari 274 tahun (tepatnya 273,97 tahun). Artinya bahwa sekali sholat subuh di Masjidil Haram maka setara dengan melaksankan sholat subuh selama 274 tahun di masjid lainnya. Luar Biasa khan

Inilah satu dari sekian banyak kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada umat akhirul zaman. dengan umurnya yang sangat pendek rata-rata 60-70 tahun, tetapi peluang dari aspek kuantitas dan kualitas ibadah tidak kalah atau bahkan bisa melebihi umat-umat terdahulu. Semoga Allah meRahmati kita semua. Wallahu A'lam.

Disusun oleh Jenisaja
Sumber: Dikembangkan dari buku "Tata cara mengunjungi Masjid Nabawi" oleh Yang Mulia Abdul Aziz Abdullah Bin Baz (Ulama Besar Kerajaan Saudi dan Ketua Dewan Ulama Senior)

Source pic: http://www.bbc.com/news/world-latin-america-40006985
Maria Lorena Ramirez tidak terlihat mencolok, malah bisa dia sangat biasa. Namun kemampuannya luar biasa. Perempuan suku pribumi Tarahumara di Chihuahua, Mexico, itu berhasil mengalahkan 500 peserta dari 12 negara dalam lomba lari 50 kilometer atau disebut juga ultra marathon. padahal dia hanya mengenakan sandal dari ban bekas, buka sepatu mahal yang didesain untuk lari.
Acara bertajuk Ultra Trail Cerro Rojo tersebut dilangsungkan di Puebla, mexico 29 April 2017 lalu. Namunkisah Ramirez baru tercium media media 23 Mei 2017. Perempuan 22 tahun itu berhasil menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 7 jam 3 menit. dia mendapatkan hadia 6000 peso mexico atau sekitar 4,3 juta rupiah, sebuah medali, dan sertifikat. sumber (BBC via jawa post terbitan Rabu 24 Mei 2017)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.