Seorang Ibu Wajib Tahu....Inilah Manfaat ASI Yang Tak Tergantikan |
ASI merupakan makanan utama yang paling penting bagi seorang bayi. Kandungan gizi yang terkandung di dalam ASI tidak bisa digantikan dengan susu formula atau makanan lainnya. Maka tak heran, manfaat dari ASI eksklusif yang diberikan pada bayi usia 0-6 bulan ini tak tergantikan oleh apa pun. Loh....kok bisa sedemikian pentingnya?....
Keajaiban ASI yang tak tergantikan ini terdapat di kolostrum yang merupakan cairan kental berwarna kekuningan atau jernih dimana kolostrum ini diproduksi pada hari-hari pertama persalinan.
Pentingnya Kolostrum untuk Bayi
Produksi kolostrum memang hanya sedikit, sebab disesuaikan dengan kebutuhan si kecil yang ukuran lambungnya masih sebesar kelereng. Namun, meski jumlahnya hanya sedikit saja, kandungan kolostrum memiliki banyak manfaat bagi si jabang bayi. Lalu apa sajakah manfaat kolostrum? Di antaranya manfaat kolostrum lebih banyak mengandung antibodi, sel darah putih pembangun sistem kekebalan, dan asam lemak rendah kolesterol berantai panjang.
Kolostrum juga mengandung vitamin K yang sangat cukup untuk melindungi bayi dari perdarahan, didalam kolostrum juga terkandung faktor-faktor pertumbuhan dan lebih kaya akan vitamin, terutama sekali vitamin A, jika dibandingkan ASI matang.
Selain itu juga, kandungan protein antiinfektif pada kolostrum ternyata 3 kali lebih banyak jika dibanding kandungan pada ASI matang. Protein antiinfektif dan sel darah putih yang terkandung di dalam kolostrum merupakan imunisasi pertama terhadap penyakit yang dihadapi bayi setelah dilahirkan. Kolostrum ini juga membantu mencegah infeksi bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan sepsis (kondisi medis serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi) dan risiko kematian.
Tak hanya itu, kolostrum memiliki efek pencahar ringan yang membantu membersihkan usus bayi dari meconium (tinja pertama bayi yang berwarna kehitaman). Pembersihan akibat efek pencahar tersebut juga membantu membersihkan bilirubin dari usus sehingga dapat mencegah terjadinya bayi kuning (jaundice).
Perkembangan usus bayi yang belum matang pun terbantu oleh kolostrum. Alhasil, bayi terhindar dari infeksi, alergi, dan intoleransi terhadap makanan lain. Tak kalah penting, memberikan kolostrum pada awal menyusui akan membentuk bonding antara ibu dan bayinya.
Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi
Dalam jurnal The American Academy of Pediatrics 2012 disebutkan, menyusui bayi secara eksklusif menurunkan 63 persen risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 77 persen risiko radang telinga (otitis media), 42 persen risiko alergi (dermatitis atopik), 64 persen risiko infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis), 24 persen risiko kegemukan (obesitas), 30 persen risiko terkena penyakit gula (diabetes) dan 20 persen risiko terkena kanker (Leukimia).
Sementara bagi ibu, menyusui dapat mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan, mengurangi risiko anemia, kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker rahim. Ibu yang menyusui juga menurunkan risiko osteoporosis dan berat badan berlebih.
Namun yang perlu diperhatikan, ibu menyusui sangat membutuhkan dukungan dari keluarga, terutama suami. Sebuah penelitian pada 115 ibu yang memiliki pengetahuan tentang ASI pada Journal Clinical Pediatrics 1994 menyebutkan, keberhasilan menyusui terdapat pada 98,1% kelompok yang suaminya mengetahui tentang ASI.
Menyusui Sebagai Kontrasepsi Alami?
Selain manfaat menyusui yang sungguh tak ternilai itu, banyak pula ibu yang menerapkan manfaat menyusui sebagai alat kontrasepsi alami. Memang, tidak menjamin dengan menyusui ibu bisa 100 persen terhindar dari kehamilan berikutnya. Toh, tak sedikit kehamilan yang terjadi saat ibu masih aktif menyusui, kan?
Ternyata ada faktor yang harus diperhatikan bila ibu menggunakan ASI sebagai alat kontrasepsi, terutama faktor frekuensi ibu memberikan ASI.
Ibu yang menjadikan menyusui sebagai alat kontrasepsi harus aktif menyusui setidaknya satu jam dalam satu hari. Misalnya sekali menyusui 10 menit, artinya paling tidak sehari 6 kali menyusui.
Pasalnya, dengan rutin dan sering menyusui bayi, maka otak kecil ibu memproduksi lebih banyak hormon prolaktin yang mampu menekan masa subur (ovulasi) dan membuat ibu menyusui menjadi tidak subur.
Ternyata luar biasa sekali ya manfaat ASI !.....
Oleh karena itu setiap tanggal 1-7 Agustus diperingati sebagai pekan ASI sedunia. Begitu juga WHO atau Badan Kesehatan Dunia mengajak masyarakat luas untuk mendukung ibu menyusui bayinya kapan pun dan di mana saja.
Seperti dikutip dari situs resminya, WHO menyatakan setiap orang berperan untuk membuat lingkungan yang ramah menyusui. ASI merupakan nutrisi terbaik yang dibutuhkan bayi. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sejak satu jam pertama setelah bayi dilahirkan sampai minimal bayi berusia enam bulan.
Setelah memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi dan tetap menyusui hingga anak berusia dua tahun atau lebih.
Asisisten Direktur WHO untuk Kesehatan Keluarga, Wanita, dan Kesehatan Anak, Flavia Bustreo mengatakan, ASI eksklusif merupakan cara terbaik yang diberikan ibu untuk tumbuh dan kembang anak usia dini dan masa depannya.
Ayo,.... dukung ibu menyusui anaknya kapan saja dan dimana Saja !!
Info ini bermanfaat?....
Silahkan di info ke yang lainnya agar dapat juga mengambil manfaat dari informasi ini.