SUBHANALLAH……!!! TERNYATA ADA 3 FAKTA INI YANG LUPUT DARI PEMAHAMAN KITA TENTANG LAILATUL QODAR SELAMA INI



 Source pic: irsofian.com
Lailatul Qadar merupakan malam yang memiliki keutamaan luar biasa. Orang yang mendapatkan pahala Lailatul Qadar merupakan orang yang beruntung karena dengan ibadah selama 10 hari, dirinya perpeluang besar mendapatkan pahala sebesar seribu bulan. Hal ini mengalahkan pahala 4 orang Bani Israil yang memiliki pahala amalan selama 80 tahun.

Diriwayatkan dalam Hadis Ibni Abi Khatim, Ali bin Urwah berkata, Nabi bercerita ada empat orang dari golongan ‎Bani Israil yang menyembah pada Allah selama 80 Tahun dan tidak ‎pernah menentang pada Allah meskipun hanya sekejap mata. ‎Nabi menyebutkan mereka adalah Ayub, Zakariya, Khizkil bin Ajuz dan Yusak bin Nun.

Ali berkata pada sahabat dan semuanya merasa heran ‎dengan empat orang tersebut, dan datanglah Malaikat Jibril dan ‎berkata, "Hai Muhammad apakah umatmu merasa heran ‎dengan apa yang di kerjakan empat hamba yang tidak pernah ‎melanggar selama 80 tahun dalam beribadah pada Allah? ‎
Ketahuilah bahwa Allah menurunkan sesuatu yang lebih baik dari ‎pada itu, dan Jibril berkata pada Muhammad, "Sesungguhnya Allah menurunkan Alquran pada malam ‎Lailatul Qadar, apa kalian tau apa malam Lailatul Qadar? yaitu ‎malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Ini lebih utama dari‎pada apa yang telah umatmu herankan."

Perhatikan kalimat yang saya tebalkan dan digaris bawahi, itu adalah arti dari salah satu ayat surat al Qad’r tepatnya ayat 3 “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” inilah fakta yang dimaksudkan luput dari perhatian dan pemahaman kita selama ini. 






Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan


Disejumlah tausyiah yang mungkin sudah tidak terhitung lagi kita saksikan dan dengarkan, bahwa seseorang yang mendapatkan malam lailatul qodar setara dengan pahala beribadah selama 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan. Ini adalah kekeliruan dalam menafsirkan ayat ini. Karena Bahasa al-quran jelas diterangkan arti dari ayat tersebut adalah “lebih baik dari seribu bulan”, jadi pahala ibadahnya lebih dari seribu bulan, atau bisa 2000 bulan, 3000 bulan dan seterusnya atau tidak terhingga, semuanya terserah kemurahan Allah swt. Inilah fakta pertama yaitu “Nilai ibadah lebih baik dari 1000 bulan” ini sekaligus menjawab keheranan atau ketakjub-an kita terhadap umat-umat terdahulu yang mempunyai masa untuk beribadah kepada Allah yang sangat banyak dikarenakan umur mereka yang sangat panjang (ratusan tahun).

Kaidah dalam ibadah atau fikihnya, jika ada satu ayat dimana Allah tidak mengkhususkan, maka jangan dikhususkan. Jadi ketika disebutkan lebih baik dari seribu bulan artinya lebih dari nilai tersebut atau bahkan tak terhingga. Lain halnya ketika dalam sebuah ayat disebutkan dengan tegas. Misalnya pada Surat Al Anfal ayat 9 yang artinya “(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhanm-Mu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, ‘sungguh, aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” Maka disini Allah mendatangkan bantuan malaikat kepada kaum muslimin di perang Bad’r sebanyak 1000 malaikat dan tidak lebih yang didatangkan berturut-turut. Penjelasan ini sekaligus untuk menjawab turunnya malaikat pada malam Qod’r dilanjutan artikel ini.
  
Fakta Kedua adalah sebagaimana disebutkan pada ayat berikutnya dari surat al qod’r 



Artinya “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin tuhannya untuk mengatur semua urusan”.

Disini tidak disebutkan jumlah malaikat, itu artinya baaanyak malaikat. Saking banyaknya sampai “Ta”-nya pada awal ayat ini hilang satu. Kalimat normalnya adalah “Tatanazzalu” karena dasar bahasanya dalam ilmu shoraf adalah “tanazzala ya tanazzalu”. ”tatanazzalu”  untuk mu’alaq, tapi di ayat ini “ta”nya hilang satu “Tanazzalul malaika….” Saking cepatnya para malaikat turun, kata Ibn Katsir, sampai malaikat saling berdesak-desakan sehingga seakan-akan menutup keadaan di bumi, sampai keadaan di bumi begitu tenang. Angin bertiup sepoi-sepoi, pohon-pohon tidak gemerincing, hal ini karena malaikat turun sehingga menghambat pergerakan itu. Bahkan pada malam itu “Ruh” atau Malaikat Jibril dengan izin tuhannya ikut turun ke bumi.

Sebagai tambahan bahwa tugas malaikat Jibril adalah khusus menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Tugas tersebut berakhir ketika Rasulullah SAW wafat. Namun pada malam kemuliaan “Lailatul Qodar” saking pentingnya malam tersebut, dengan izin tuhannya Malaikat Jibril juga turun ke Bumi. Mungkin anda bertanya untuk urusan apa? Wallahu a’lam hanya Allah yang maha mengetahui. Tetapi intinya disini bahwa turunnya Jibril ke bumi di malam Qodar merupakan suatu yang istimewa bagi umat Muhammad SAW jadi sayang banget jika dilewatkan. Ust Adi Hidayat menyampaikan bahwa MasyaAllah Jibril turun ke bumi bersama para malaikat lainnya bersama-sama berdoa dengan orang yang berdoa, ikut berzikir dengan orang-orang yang berzikir, memohonkan ampun kepada orang yang memohon taubat dan sebagainya. Jadi sungguh merugi bagi yang tidak mendapatkan malam kemuliaan tersebut karena ketika ia berdoa malaikat meng-aminkan, ketika berzikir malaikat ikut berzikir, dan bermohon diampunkan. Jika kita mempunyai kebutuhan maupun urusan apapun dengan izin Allah bisa diselesaikan malam itu

Fakta ketiga dan ini yang paling penting adalah pada ayat terakhir Surat Al Qodr tersebut:





Artinya : Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar  

Malam Qodar itu melahirkan ketentraman, kedamaian, dan kenyamanan. Di dalam Al-Quran kalau ada kalimat “salam” seperti halnya pada kalimat awal ayat ke 5 surat Al Qadr, itu mengandung arti jaminan keselamatan, kebahagiaan dan ketentraman di tiga alam, yaitu dunia, alam kubur, dan alam akhirat (Dalilnya bisa lihat Surat Maryam ayat 15). Seseorang yang berhasil mendapatkan malam Qodr dan terjadi perubahan pada dirinya dimana semakin dekat dengan Allah, maka dijamin tentram hidupnya di alam dunia, selamat di alam kuburnya dan bahagia di alam akhiratnya.

Saudaraku, Allah merahasiakan malam Al Qadr. mari kita tingkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah di sisa 10 hari terakhir Ramadhan ini, semoga Allah memperkenankan kita dipertemukan dengan malam kemuliaan ini. Insya Allah..Aamin Ya Rabbal 'Alamin.

Wallahu A’lam

Video (Audio) tausyiah Ust. Adi Hidayat “Cara mendapatkan Lailatul Qodar” DISINI
Label:
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.