Luar Biasa !!!......Diplomat Muda Indonesia Berparas Cantik Ini Mengaum Di Forum PBB.

Luar Biasa !!!......Diplomat Muda Indonesia Berparas Cantik Ini Mengaum Di Forum PBB.
Luar Biasa !!!......Diplomat Muda Indonesia Berparas Cantik Ini Mengaum Di Forum PBB.
Seakan mengaum dari podium, Nara yang masih berusia 34 tahun dan menyandang jabatan diplomat junior itu merespon dengan tegas kritik dan tuduhan delegasi dari negara Kepulauan Pasifik seperti Kepulauan Solomon, Vanuatu, Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Tonga yang menyatakan keprihatinan mereka pada kondisi rakyat Papua Barat yang (masih) menerima banyak pelanggaran HAM. 

Mereka mengkritik perlakuan Indonesia terhadap Papua Barat yang menghasilkan sederet catatan pelanggaran HAM, serta mendesak kita untuk mengabulkan keinginan provinsi tersebut untuk merdeka. Solusi berupa referendum (penentuan nasib sendiri) pun diajukan kepada Indonesia. 

Lulusan Sekolah Departemen Luar Negeri di tahun 2008 itu pun mengaum di podium sidang umum PBB dan menyebut negara-negara Kepulauan Pasifik telah mengganggu kedaulatan nasional di Indonesia. “Laporan bermotif politik mereka dirancang untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di Provinsi Papua BSarat, yang telah secara konsisten terlibat menghasut kekacauan publik dan dalam melakukan serangan teroris bersenjata,”

“Ini adalah bentuk pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah negara kami. Hal ini sangat disesalkan dan berbahaya bagi negara-negara ini untuk menyalahgunakan forum PBB, termasuk sidang pada Agustus ini,” lanjutnya. “Negara-negara ini menggunakan Majelis Umum PBB untuk memajukan agenda domestik mereka dan bagi beberapa negara menggunakan forum ini untuk mengalihkan perhatian dari masalah politik dan sosial di dalam negeri mereka sendiri.”

Yuk lihat bagaimana pidato lengkapnya yang populer di youtube akhir-akhir ini :




=======================================================================
Berikut Full Teks Pidato Diplomat Junior Indonesia, Nara Masista Rakhmatia di PBB Menjawab Tekanan 6 Negara, 2 Presiden dan 4 Perdana Menteri. Berikut isi pidato lengkap Nara yang diambil dari video Youtube, saat mewakili Indonesia di forum PBB.
=====================================================================


"Bapak Presiden, Indonesia hendak menggunakan hak jawab kami terhadap penyataan yang disampaikan Perdana Menteri Kepulauan Solomon dan Vanuatu.



Juga disuarakan Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu dan Tonga. Terkait masalah-masalah di Papua, provinsi di Indonesia.



Indonesia terkejut mendengar di sidang yang penting ini, di mana para pemimpin bertemu di sini untuk membahas implementasi awal SDGs (The Sustainable Development Goals).



Transformasi dari tindakan kolektif kita, dan tantangan global lainnya seperti perubahan iklim, di mana negara Pasifik yang akan paling terdampak.



Para pemimpin tersebut memilih untuk melanggar piagam PBB dengan mengintervensi kedaulatan negara lain dan melanggar integritas teritorialnya.



Kami menolak mentah-mentah sindiran terus menerus dalam pernyataan mereka.



Itu jelas mencerminkan ketidakpahaman mereka terjadap sejarah situasi saat ini dan perkembangan progresif di indonesia, termasuk di Provinsi Papua dan Papua Barat, serta manuver politik yang tidak bersahabat dan retoris.



Pernyataan bernuansa politik mereka itu dirancang untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di provinsi-provinsi tersebut, yang begitu bersemangat mengganggu ketertiban umum dan melakukan serangan teroris bersenjata terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan.



Pernyataan negera-negara itu benar-benar melanggar tujuan dari piagam HAM PBB dan melanggar prinsip hukum internasional tentang relasi persahabatan antar negara serta kedaulatan dan integritas teritori suatu negara.



Saya ulangi, itu sudah melanggar kedaulatan dan integritas teritori suatu negara.



Hal itu sangat disesalkan dan berbahaya bagi negara-negara untuk menyalahgunakan PBB, termasuk sidang umum ini.



Negara-negara ini sudah menggunakan Majelis Umum PBB untuk mengajukan agenda domestik mereka.



Dan bagi beberapa negara untuk mengalihkan perhatian dari pesoalan politik dan persoalan sosial di negara mereka.



Negara-negara itu juga menggunakan informasi yang salah dan mengada-ada, dan membahayakan kredibilitas forum ini.



Komitmen Indonesia terhadap HAM tak perlu dipertanyakan lagi. Indonesia adalah pendiri Dewan HAM PBB.



Indonesia sudah menjadi anggota dewan tersebut selama tiga periode dan saat ini menjadi anggota untuk keempat kalinya.



Indonesia adalah penggagas komisi HAM antar pemerintah ASEAN.



Indonesia sudah meratifikasi delapan dari sembilan instrumen utama HAM, semuanya terintegrasi dalam sistem hukum nasional kami dibanding hanya empat oleh negara Kepulauan Solomon, dan lima oleh negara Vanuatu.



Indonesia ada di antaranya segelintir negara yang memiliki Rencana Aksi Nasional HAM. Dan saat ini generasi keempat dari rencana tersebut dari 2015 sampai 2019.



Indonesia memiliki Komnas HAM yang aktif dan kuat sejak tahun 1993, masyarakat sipil yang aktif dan bebas.



Indonesia juga merupakan negara demokrasi yang dewasa di dalam fungsi-fungsinya, bersama dengan komitmen sangat tinggi terhadap promosi dan perlindungan HAM di semua level, hampir-hampir mustahil pelanggaran HAM terjadi tanpa diketahui dan diperiksa.



Bapak Presiden, kami tegaskan kembali ada mekanisme domestik di tingkat nasional di Indonesia, pada pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat.



Ada pepatah di kawasan Asia Pasifik kami, yang mengatakan, "Ketika seseorang menunjukkan jari terlunjuknya pada orang lain, jari jempolnya otomatis menunjuk pada wajahnya sendiri. Terima Kasih."

Label:
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.