Merinding Bacanya !!!....Nur Fatimah, Anak Buruh Tani Raih Cumlaude Dengan IPK 3,93

Merinding Bacanya !!!....Nur Fatimah, anak buruh tani raih cumlaude dengan IPK 3,93
Merinding Bacanya !!!....Nur Fatimah, anak buruh tani raih cumlaude dengan IPK 3,93


Sukses bukan hanya milik si kaya. Orang berkekurangan harta pun bisa juga meraih sukses . Hal ini dibuktikan ole Nur Fatimah anak Mokhari (47) salah seorang warga Batang Jawa Tengah. Pak Mohari berprofesi sebagai buruh tani penggarap sawah,  terharu menangis melihat putrinya Nur Fatimah meraih cumlaude. Nur Fatimah lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) senilai 3,93 di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Kota Semarang, Jawa Tengah.


"Sebagai pekerja tani saya tidak menyangka putri kedua saya ini bisa menjadi yang terbaik dari sebanyak 898 wisudawan. Saya sampai menangis terharu dan bangga sekali anak kami bisa mendapat beasiswa S2 dari pak Rektor setelah diwisuda," ujar Mokhari di Kampus UIN Walisongo Jalan Raya Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/2).



Suwarni, ibunda Nur Fatimah bekerja sebagai buruh Pembantu Rumah Tangga (PRT) bersih-bersih di rumah tetangga dengan gaji Rp 250 ribu sebulan. Sementara penghasilan sang ayah hanya Rp 450 ribu per bulan.



"Jadi kira-kira saya sehari mendapatkan uang Rp 13.500. Sebagai buruh tani saya tetap bangga, karena anak saya bisa sekolah sampai ke universitas, bahkan bisa melanjutkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi," ucapnya bangga.

Nur Fatimah, gadis kelahiran Batang, 11 Juni 1993 ini berhasil menyabet lulusan terbaik di Kampus UIN Walisongo, Kota Semarang dengan skripsi 'Produksi Film Dokumenter Religius berjudul; Bukan Seperti Miskin Tidak Seperti Kaya'.

Nur Fatimah

Selain pintar di bangku kuliah, Nur Fatimah juga banyak mengikuti organisasi kampus atau menjadi aktivis seperti; Lembaga Pers Mahasiswa MISSI, UKM Walisongo TV, Radio Mitra Berdakwah dan Solawat (MBS) Dakwah. Sehingga tak heran dirinya selama masa kuliah selalu mendapatkan beasiswa.

"Semua itu bisa diraih jika kita pandai memanajemen waktu belajar kita. Saya mengatur jadwal kuliah dengan aktivitas di buku catatan harian saya. Kalau subuh belajar untuk mata kuliah yang nanti akan diajarkan, kalau malam buat belajar organisasi seperti menulis," ungkap Nur Fatimah.

Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Muhibbin menegaskan bahwa pihak kampus memberikan kesempatan dengan cara memberikan beasiswa kepada 10 wisudawan berprestasi untuk melanjutkan kuliah.

"Sejak dulu UIN Walisongo menyediakan beasiswa kepada wisudawan yang cumlaude membebaskan biaya kuliah sampai lulus. Kita juga akan upayakan beasiswa yang lainnya juga seperti beasiswa LPDP atau beasiswa dari Kemenag Pusat," terangnya.

"Kalau yang bahasa inggrisnya yang bagus, kita kirim ke barat, jika bahasa arabnya yang bagus kita kirim beasiswa ke timur tengah," terangnya.

Pada periode Januari 2016, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang meluluskan 898 orang wisudawan, terdiri dari 2 orang Diploma 3 (D3) Perbankan Syariah, 862 orang Sarjana (S1), 27 orang Magister (S2) dan 7 orang Doktor (S3).

Sukses ya buat Nur Fatimah, .....salut juga buat sang ayah dan ibu yang bisa menghantarkan Nur Fatimah menapaki tangga kesuksesannya....


Label:
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.